SELAMAT DATANG DI DUNIA KARYA, SEMOGA BERMANFAAT, KRITIKAN DAN MASUKAN SANGAT SAYA HARAPKAN. TERIMA KASIH

Selasa, 15 Januari 2013

LANDASAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN


Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Dalam perkembangan ini seyogyanya anak-anak belajar. Masa belajar ini bertingkat-tingkat sejalan dengan fase-fase perkembangan mereka. Oleh karena itu, layanan-layanan pendidikan terhadap mereka harus pula dibuat bertingkat-tingkat agar pelajaran itu dapat dipahami oleh anak-anak.
Bab ini membahas (A) Psikologi perkembangan, (B) Psikologi belajar, (C) psikologi sosial, (D) Kesiapan belajar dan aspek-aspek individu, dan (E) Implikasi konsep pendidikan.

A.    Psikologi perkembangan
Ada 3 teori atau pendekatan tentang perkembangan (Nana Syaodih, 1988) yaitu:
1.      Pendekatan pentahapan
2.      Pendekatan diferensial
3.      Pendekantan ipsatif
Dari ketiga pendekatan ini yang paling banyak dilaksanakan pendekatan pentahapan. Pendekatan pentahapan ada 2 macam yaitu bersifat menyeleluruh dan yang bersifat khusus.
Teori pendekatan pentahapan secara umum dikemukakan oleh Crijns (tt.), Rouseau, stanley Hall, Havinghurst. Sedangkan pendekatan pentahapan secara khusus dikemukakan oleh Jean Piaget, Bruner, Lawrence Kohlberg, Erikson dan Gagne.

B.     Psikologi Belajar
Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain.
Ada sejumlah prinsip belajar yang menurut Gagne (1979) sebagai berikut :
1.      Kontiguitas
2.      Pengulangan
3.      Penguatan
4.      Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar
5.      Tersedia materi yang lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak
6.      Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar
7.      Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar
8.      Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam pengajaran

C.    Psikologi sosial
Psikologi sosial adalah psikologi yang mempelajari tentang psikologi seseorang di masyarakat, yang mengkombinasikan ciri-ciri psikologi dengan ilmu sosial untuk mempelajari pengaruh masyarakat terhadap individu dan antar individu (Hollander, 1981).
Beberapa konsep penting yang dibahas dalam psikologi sosial yaitu :
1.      Pembentukan kesan
2.      Persepsi diri sendiri
3.      Motivasi
4.      Perilaku agresif
5.      Altrisme atau kasih sayang
6.      Kesepakatan atau kepatuhan
7.      Pengaruh jenis kelamin terhadap perilaku
8.      Kepemimpinan

D.    Kesiapan belajar dan aspek-aspek individu
Kesiapan belajar secara umum adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. Sementara itu, kesiapan kognisi bertalian dengan kemampuan, pikiran, dan kualitas berpikir seseorang dalam menghadapi situasi belajar yang baru. Connel (1974) menulis bahwa sejumlah hasil penelitian mengatakan motivasi atau kesiapan afeksi belajar di kelas bergantung kepada kekuatan motif atau kebutuhan berprestasi, orientasi motivasi itu sendiri dan faktor situasional yang mungkin dapat membangunkan motivasi. Sedangkan Perlengkapan peserta didik sebagai subjek dalam garis besarnya dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu : (1) watak, (2) IQ, (3) Bakat, (4) kepribadian, (5) Latar belakang.
     Individu manusia dikatakan berkembang total atau seutuhnya jika memenuhi tiga kriteria berikut :
1.      Semua potensi berkembang secara proporsional, berimbang, dan harmonis.
2.      Berkembang secara optimal.
3.      Berkembang secara integratif.

E.     Implikasi konsep pendidikan
            Tujuan tentang psikologi perkembangan, psikologi belajar, psikologi sosial, dan kesiapan belajar, serta aspek-aspek individu, memberikan implikasi kepada konsep pendidikan. implikasinya yaitu sebagai berikut:
  1. Psikologi perkembangan yang bersifat umum, akan memberikan petunjuk pada pendidik bagaimana membina anak-anak agar mau belajar dengan suka rela.
  2. Psikologi belajar
a.       Klasik
1)      Disiplin mental bermanfaat untuk menghafal perkalian dan melatih soal-soal.
2)      Naturalis bermanfaat untuk pendidikan seumur hidup
b.      Behavioris bermanfaat untuk membentuk perilaku nyata.
c.  Kognisi bermanfaat untuk mempelajari materi pelajaran yang rumit, membutuhkan pemahaman, untuk memecahkan masalah, dan berkreasi.
  1. Psikologi sosial
a.    Persepsi diri, memberikan suatu cara kepada pendidik bagaimana agar para siswa memiliki konsep diri yang riil.
b.   Pembentukan sikap bisa secara alami, dikondisi, dan meniru sikap para tokoh. Pendidika perlu membentuk sikap anak yang positif dalam banyak hal.
c.     Motivasi anak-anak juga perlu dikembangkan pada saat yang memungkinkan.
d.  Hubungan intim diperlukan dalam proses konseling, pembimbingan, dan belajar dalam kelompok.
e.   Pendidik perlu membendung perilaku agresif anti sosial, tetapi mengembangkan agresif prososional dan sanksi
f.     Pendidik juga perlu mengembangkan kemampuan memimpin dikalangan anak-anak.
  1. Kesiapan belajar yang bersifat afektif dan kognitif perlu diperhatikan oleh pendidik agar materi agar materi yang dipelajari anak dapat dipahami dan dionternalisasi dengan baik
  2. Kesembilan aspek individu harus diberi perhatian yang sama oleh pendidik.
  3. Wujud perkembangan total atau berkembang seutuhnya jika potensi berkembang secara proporsional, secara optimal, dan secara integratif.


Daftar Pustaka

Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan : Edisi Dua. Jakarta : Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar