Psikologi atau ilmu jiwa adalah
ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa manusia berkembang sejajar dengan
pertumbuhan jasmani. Dalam perkembangan ini seyogyanya anak-anak belajar. Masa
belajar ini bertingkat-tingkat sejalan dengan fase-fase perkembangan mereka.
Oleh karena itu, layanan-layanan pendidikan terhadap mereka harus pula dibuat
bertingkat-tingkat agar pelajaran itu dapat dipahami oleh anak-anak.
Bab ini membahas (A) Psikologi
perkembangan, (B) Psikologi belajar, (C) psikologi sosial, (D) Kesiapan belajar
dan aspek-aspek individu, dan (E) Implikasi konsep pendidikan.
A.
Psikologi
perkembangan
Ada 3
teori atau pendekatan tentang perkembangan (Nana Syaodih, 1988) yaitu:
1. Pendekatan
pentahapan
2. Pendekatan
diferensial
3. Pendekantan
ipsatif
Dari ketiga
pendekatan ini yang paling banyak dilaksanakan pendekatan pentahapan.
Pendekatan pentahapan ada 2 macam yaitu bersifat menyeleluruh dan yang bersifat
khusus.
Teori pendekatan
pentahapan secara umum dikemukakan oleh Crijns (tt.), Rouseau, stanley Hall,
Havinghurst. Sedangkan pendekatan pentahapan secara khusus dikemukakan oleh
Jean Piaget, Bruner, Lawrence Kohlberg, Erikson dan Gagne.
B.
Psikologi
Belajar
Belajar adalah
perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman dan bisa
melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada
orang lain.
Ada sejumlah
prinsip belajar yang menurut Gagne (1979) sebagai berikut :
1. Kontiguitas
2. Pengulangan
3. Penguatan
4. Motivasi
positif dan percaya diri dalam belajar
5. Tersedia
materi yang lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak
6. Ada
upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar
7. Ada
strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar
8. Aspek-aspek
jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam pengajaran
C.
Psikologi
sosial
Psikologi sosial
adalah psikologi yang mempelajari tentang psikologi seseorang di masyarakat,
yang mengkombinasikan ciri-ciri psikologi dengan ilmu sosial untuk mempelajari
pengaruh masyarakat terhadap individu dan antar individu (Hollander, 1981).
Beberapa konsep
penting yang dibahas dalam psikologi sosial yaitu :
1. Pembentukan
kesan
2. Persepsi
diri sendiri
3. Motivasi
4. Perilaku
agresif
5. Altrisme
atau kasih sayang
6. Kesepakatan
atau kepatuhan
7. Pengaruh
jenis kelamin terhadap perilaku
8. Kepemimpinan
D.
Kesiapan
belajar dan aspek-aspek individu
Kesiapan belajar
secara umum adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari
pengalaman yang ia temukan. Sementara itu, kesiapan kognisi bertalian dengan
kemampuan, pikiran, dan kualitas berpikir seseorang dalam menghadapi situasi
belajar yang baru. Connel (1974) menulis bahwa sejumlah hasil penelitian
mengatakan motivasi atau kesiapan afeksi belajar di kelas bergantung kepada
kekuatan motif atau kebutuhan berprestasi, orientasi motivasi itu sendiri dan
faktor situasional yang mungkin dapat membangunkan motivasi. Sedangkan
Perlengkapan peserta didik sebagai subjek dalam garis besarnya dapat dibagi
menjadi lima kelompok, yaitu : (1) watak, (2) IQ, (3) Bakat, (4) kepribadian,
(5) Latar belakang.
Individu
manusia dikatakan berkembang total atau seutuhnya jika memenuhi tiga kriteria
berikut :
1. Semua
potensi berkembang secara proporsional, berimbang, dan harmonis.
2. Berkembang
secara optimal.
3. Berkembang
secara integratif.
E.
Implikasi
konsep pendidikan
Tujuan
tentang psikologi perkembangan, psikologi belajar, psikologi sosial, dan
kesiapan belajar, serta aspek-aspek individu, memberikan implikasi kepada
konsep pendidikan. implikasinya yaitu sebagai berikut:
- Psikologi perkembangan yang bersifat umum, akan memberikan petunjuk pada pendidik bagaimana membina anak-anak agar mau belajar dengan suka rela.
- Psikologi belajar
a.
Klasik
1)
Disiplin mental bermanfaat untuk
menghafal perkalian dan melatih soal-soal.
2)
Naturalis bermanfaat untuk pendidikan
seumur hidup
b.
Behavioris bermanfaat untuk membentuk
perilaku nyata.
c. Kognisi bermanfaat untuk mempelajari
materi pelajaran yang rumit, membutuhkan pemahaman, untuk memecahkan masalah,
dan berkreasi.
- Psikologi sosial
a. Persepsi diri, memberikan suatu cara
kepada pendidik bagaimana agar para siswa memiliki konsep diri yang riil.
b. Pembentukan sikap bisa secara alami,
dikondisi, dan meniru sikap para tokoh. Pendidika perlu membentuk sikap anak
yang positif dalam banyak hal.
c. Motivasi anak-anak juga perlu
dikembangkan pada saat yang memungkinkan.
d. Hubungan intim diperlukan dalam proses
konseling, pembimbingan, dan belajar dalam kelompok.
e. Pendidik perlu membendung perilaku
agresif anti sosial, tetapi mengembangkan agresif prososional dan sanksi
f. Pendidik juga perlu mengembangkan kemampuan
memimpin dikalangan anak-anak.
- Kesiapan belajar yang bersifat afektif dan kognitif perlu diperhatikan oleh pendidik agar materi agar materi yang dipelajari anak dapat dipahami dan dionternalisasi dengan baik
- Kesembilan aspek individu harus diberi perhatian yang sama oleh pendidik.
- Wujud perkembangan total atau berkembang seutuhnya jika potensi berkembang secara proporsional, secara optimal, dan secara integratif.
Daftar
Pustaka
Pidarta,
Made. 2009. Landasan Kependidikan : Edisi
Dua. Jakarta : Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar