Abstract: The first observation in class X-3 SMA Negeri 1 Lumajang shows the
average value of daily tests before
the action that is 74,75% with 59,45% exhaustiveness classical learning. The
learning process less of students’
participant, with students learning
activity reached 52,85%, which included
in the category of average. In order to improvee the learning process that has been
lasted up to now, it is needed a learning model that is expected to
increase the activity and the learning outcomes. One of the learning models that can enhance the activity as well as
student learning outcomes is a model learning of ROPES. This study includes the
type of action research class (PTK) which
carried out by
2 cycles that cover the activities of planning, action, observation, and
reflection. The
method of determining the location of the study using purposive
method. The determination of the respondents in this study using population method. Data
collection method that is used consists of methods: test, observation,
interview, and documentation.
Analysis of the data used is descriptive analysis with a qualitative
approach. The results of the study shows that the application of
learning model ROPES can increase the activity and learning
outcomes of students in class X-3 SMA Negeri 1 Lumajang in economic subjects Standard Competence in understanding the economic concept in relation to demand, supply and equilibrium price in the odd semester 2011/2012 academic year. Improvement the activity of learning can be seen
from the average score obtained in the cycle I is 60,30% and the cycle II
received an average score of 66,84%. Improvement in learning outcomes also
being good which is evidenced by the average value of 78,37% in cycle I and
exhaustiveness achievement of 86,48% in cycle II.
Key words: Student learning activities, students learning outcomes, learning model ROPES.
PENDAHULUAN
Hasil belajar pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Tingkah laku sebagai hasil belajar terdiri dari sejumlah aspek
yang harus dikuasai oleh siswa. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan
pada ranah kognitif yang ditunjukkan dengan nilai, ranah afektif yang
ditunjukkan dengan sikap, dan ranah psikomotor yang ditunjukkan dengan
keterampilan siswa. Siswa yang telah mengalami proses belajar, maka akan
terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau beberapa ranah tersebut.
Hal tersebut menandakan adanya
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar yang
diperoleh siswa dipengaruhi oleh metode pembelajaran dan aktivitas belajar
siswa. Pemilihan metode pembelajaran
yang kurang memperhatikan aspek-aspek seperti kondisi siswa, pokok
bahasan yang diajarkan, dan media yang digunakan dapat menyebabkan aktivitas belajar
siswa menjadi pasif, sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa yang
kurang maksimal. Oleh sebab itu, guru perlu memilih metode pembelajaran yang sesuai,
sehingga aktivitas sekaligus hasil belajar siswa bisa lebih maksimal.
Berdasarkan hasil
wawancara awal dengan guru mata pelajaran Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Lumajang
pada semester gasal tahun ajaran 2011/2012, peneliti mendapat informasi bahwa
metode pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran Ekonomi sub pokok
bahasan Pola Perilaku Konsumen dan Produsen dalam kegiatan ekonomi
yang karakteristik materinya terdapat rumus yang
menggunakan fungsi matematika dan terdapat pula kurva-kurva adalah metode
ceramah. Guru tersebut mengungkapkan bahwa metode ceramah sesuai untuk
diterapkan pada kelas yang jumlah siswanya besar dan memudahkan guru untuk
menguasai kelas. Namun guru tersebut juga mengungkapkan bahwa penggunaan metode
tersebut menyebabkan siswa di kelas menjadi pasif. Aktivitas belajar siswa
kelas X, terutama kelas X-3 cenderung tidak tampak pada saat pembelajaran
berlangsung. seperti siswa kurang memperhatikan
saat guru menjelaskan materi, berbicara sendiri dengan teman sebangku, kurang
aktif bertanya, kurang aktif menjawab pertanyaan dari guru. Akan tetapi, tidak
semua siswa mempunyai perilaku seperti itu, ada beberapa siswa yang memiliki
aktivitas belajar yang baik.
Tidak hanya itu, data hasil observasi awal
menunjukkan bahwa skor tingkat aktivitas siswa kelas X-3 hanya mencapai 52,85% dan tergolong sedang. (Lampiran F.1 Lembar observasi aktivitas siswa sebelum tindakan).
Data lainnya yang
didapat oleh peneliti dari guru mata pelajaran Ekonomi yang bersangkutan adalah
nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas X-3 pada saat itu juga hanya sebesar
59,45% dan belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yakni
≥75 serta paling rendah dibanding kelas X lainnya yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Ketuntasan siswa kelas X SMA Negeri
1 Lumajang
Kelas
|
Jumlah siswa yang tuntas
|
Jumlah siswa belum tuntas
|
Ketuntasan siswa (%)
|
X-1
|
36
|
0
|
100%
|
X-2
|
27
|
10
|
72,97%
|
X-3
|
22
|
15
|
59,45%
|
X-4
|
32
|
5
|
86,48%
|
X-5
|
26
|
11
|
70,27%
|
X-6
|
31
|
6
|
83,78%
|
X-7
|
29
|
6
|
82,85%
|
X-8
|
24
|
12
|
66,66%
|
(Data
nilai ulangan harian siswa kelas X pada saat pra siklus dapat dilihat pada
lampiran K.1). Fakta tersebut menunjukkan bahwa mata pelajaran Ekonomi
khususnya pada sub pokok bahasan Pola
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam kegiatan ekonomi masih dianggap sebagai
materi yang sulit oleh siswa.
Materi sub pokok
bahasan Permintaan dan Penawaran di pasar memiliki karakteristik yang hampir
sama dengan materi sub pokok bahasan Pola
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam kegiatan ekonomi. Kedua materi tersebut
menggunakan kurva dan fungsi matematika, sehingga masih sulit oleh siswa.
Materi yang berhubungan dengan kurva dan matematika, tentunya tidak sekedar
menggambar, tetapi juga untuk dideskripsikan. Jenis kurva ada dua dan memiliki
makna yang berbeda pula. Untuk menerjemahkan
kurva tersebut tidak hanya
membutuhkan kemampuan untuk mengingat, tapi juga memerlukan kemampuan untuk
menganalisis. Oleh sebab itu dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai.
Melihat
permasalahan siswa kelas X-3
di atas, Guru bersama peneliti ingin
mencoba meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa X-3 SMA Negeri 1 Lumajang
dengan menerapkan model
pembelajaran ROPES. Model
pembelajaran ini adalah salah satu alternatif metode pengajaran guru yang
diharapkan akan meningkatkan
cara belajar siswa yang semula cenderung pasif kearah yang lebih aktif. Model
pembelajaran ROPES adalah pembelajaran yang menekankan pada kemampuan dan peran
aktif siswa untuk memahami materi pelajaran melalui serangkaian kegiatan yang
utuh dan saling berkaitan yaitu guru
mengingatkan tentang materi sebelumnya dan menggali pengetahuan awal siswa
sesuai dengan materi yang diajarkan melalui tahap Review,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru
menyampaikan materi secara singkat/garis besar
pada tahap Overview, menyajikan materi
kepada siswa dengan cara menceritakan, menampilkan dan mengerjakan melalui
kegiatan Presentasi, melakukan diskusi dan presentasi untuk mempraktekkan apa
yang telah mereka pahami melalui kegiatan Exercise, dan siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari melalui kegiatan Summary.
Berdasarkan hasil
diskusi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan dan setelah mengkaji
beberapa referensi yang sesuai permasalahan yang muncul seperti yang telah
diuraikan di atas, maka guru dan peneliti memutuskan bahwa model yang dirasa
sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penerapan model
pembelajaran ROPES pada kelas X-3 yang memiliki nilai rata-rata ulangan harian
dan memiliki skor rata-rata aktivitas terendah dari kelas X lainnya. Penggunaan model pembelajaran ROPES
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-3.
Pembelajaran dengan model ROPES akan membuat siswa lebih terlatih untuk melakukan hubungan sosial dan
bekerja sama dengan siswa lainnya. Model tersebut juga membuat siswa lebih
berani bertanya dan mengungkapkan pendapat. Selain itu, siswa berlatih untuk
menghargai pendapat siswa lain. Oleh karena itu, peneliti yang berkolaborasi
dengan guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Lumajang bermaksud mengadakan upaya perbaikan pada
mata pelajaran Ekonomi materi pokok Permintaan dan Penawaran dipasar melalui
penerapan model pembelajaran ROPES, dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran ROPES untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar ( Pada Kelas X-3 SMA Negeri 1
Lumajang Mata Pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya
dengan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)”.
METODE PENELITIAN
Penentuan tempat dalam penelitian ini dilakukan secara
purposive artinya penentuan tempat
telah direncanakan sebelumnya.
Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Lumajang. Penentuan
subjek penelitian menggunakan
metode populasi yaitu seluruh siswa kelas X-3
semester ganjil di SMA Negeri 1
Lumajang sebanyak 37 siswa terdiri dari 23 siswa
perempuan dan 14 siswa laki-laki.
Pemilihan ini dilakukan dengan alasan guru ekonomi kelas X-3
semester ganjil di SMA Negeri 1
Lumajang memiliki
permasalahan dalam penyelenggaraan pembelajaran yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan penelitian
tindakan kelas (PTK). Penyelenggaraan
penelitian dilaksanakan
dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan dasar yang saling
terkait dan berkesinambungan yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Setiap siklus dalam penelitian ini bertujuan untuk
mencapai tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran ROPES.
Peneliti membatasi penelitian ini sebanyak dua siklus karena dengan dua
siklus tersebut peneliti sudah berusaha mengadakan perbaikan dalam penelitian
tindakan kelas, dengan pertimbangan keterbatasan waktu yang disediakan oleh
pihak sekolah. Apabila dalam siklus kedua aktivitas
dan hasil belajar siswa
belum berhasil ditingkatkan, maka penelitian ini akan dideskripsikan dengan
alasan dan laporannya.
Jenis data yang
akan diambil dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif. Metode yang
digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Tes
Metode
tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan melihat nilai
ulangan harian siswa setelah tindakan. Tes diberikan dalam bentuk subjektif.(Lampiran H).
b.
Metode Observasi
Observasi
yang dipakai adalah observasi langsung pengamatan terhadap objek yaitu siswa
kelas X-3. Observasi terhadap guru ekonomi kelas X dan kegiatan belajar siswa
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran pada materi permintaan dan
penawaran di pasar, yaitu pada hari sabtu tanggal 12 November 2011 siklus I dan
pada hari sabtu 19 November 2011 siklus
II. Observasi dilakukan bukan hanya pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung,
namun juga pada saat sebelum tindakan
dilaksanakan, yaitu sebagai observasi awal. Observasi awal bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang cara belajar siswa sebelum tindakan dan untuk
mengetahui metode pembelajaran yang digunakan guru mata pelajaran ekonomi.
c.
Dokumentasi
Data penelitian yang akan diambil dari dokumentasi adalah daftar nama
siswa, data hasil belajar siswa, hasil foto kegiatan belajar siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Lumajang dan dokumen-dokumen yang mendukung penelitian.
d.
Wawancara
Wawancara
merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan
secara fisik ( Sudjana dan Ibrahim, 1989: 109 ). Wawancara
ditujukan kepada guru bidang studi ekonomi
sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Wawancara sebelum proses pembelajaran
dilakukan untuk mengetahui metode pembelajaran serta prestasi siswa sebelumnya
dan sebagai pedoman pembentukan kelompok. Sedangkan wawancara setelah proses
pembelajaran dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap kegiatan yang
telah dilakukan oleh peneliti. Wawancara
juga ditujukan kepada siswa, yaitu sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
Wawancara sebelum proses pembelajaran ditujukan kepada 3 atau 4 siswa dari
seluruh kelas yang dipilih secara acak oleh peneliti. Sedangkan siswa yang akan
diwawancarai setelah proses pembelajaran selesai adalah siswa yang belum tuntas
hasil belajarnya atau pada akhir pembelajaran belum mencapai nilai minimal 75.
Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui hambatan apa saja yang mempengaruhi
hasil belajar siswa tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan secara 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Masing-masing siklus terdiri dari satu kali pembelajaran dan diakhiri dengan ulangan harian.
Penilaian dalam penelitian ini meliputi aktivitas
belajar siswa dan hasil
belajar siswa. Pada kegiatan pembelajaran, siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan
masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang siswa
yang bersifat heterogen berdasarkan tingkat kemampuan siswa yang dilihat dari
nilai ulangan.
Penerapan model pembelajaran ROPES dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar ekonomi di SMA Negeri 1 Lumajang pada
siswa kelas X-3 semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 hal ini terbukti pada saat
pelaksanaan siklus I dan siklus II. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 60,36% dengan kategori aktif, sedangkan pada siklus II skor rata-rata aktivitas belajar siswa mencapai 66,84% dengan kategori aktivitas
belajar siswa aktif. Untuk ketuntasan belajar siswa secara
klasikal pada siklus I tercapai dari 37 siswa yang ikut ulangan harian 29 yang bisa dikatakan tuntas atau 78,38% ketuntasan belajar siswa. Pada siklus II
ketuntasan belajar siswa sudah tercapai dari 37 siswa yang ikut ulangan
harian 32 sudah tuntas atau
86,49% ketuntasan yang tercapai.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan ditarik kesimpulan
bahwa
1. Penerapan model
Pembelajaran ROPES pada mata pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi
Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya
dengan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan pada kelas X-3 SMA Negeri 1 Lumajang dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Yaitu dalam pelaksanaan siklus I ketercapaian
aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 60,36%, dan pelaksanaan siklus
II sebesar 66,84 % berada pada kategori aktif.
2. Penerapan model
Pembelajaran ROPES pada mata pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi
Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya
dengan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan pada kelas X-3 SMA Negeri 1 Lumajang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Nilai rata-rata secara klasikal yang dicapai siswa diakhir
siklus I adalah 76,21 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 78,38% dan
diakhir siklus II adalah 78,37 dengan ketuntasan belajar secara klasikal
sebesar 86,49%.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model
pembelajaran ROPES pada mata pelajaran ekonomi kelas X-3 SMA Negeri 1 Lumajang
tahun pelajaran 2011/2012 maka peneliti merekomendasikan kepada guru bidang
studi ekonomi agar dapat menerapakan model pembelajaran ROPES pada mata
pelajaran ekonomi sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang
digunakan dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan materi dan kondisi siswa,
yang lebih penting penulis menyarankan agar dalam penerapan model ROPES jika
guru dalam mempersilahkan siswa mengemukakan pendapatnya tidak ditunjuk oleh
guru, maka sering pembelajaran model ROPES didominasi oleh siswa yang tergolong
aktif dan pandai berbicara, sedang yang lain hanya sebagai pendengar pasif. dan
juga kepada teman-teman peneliti lainnya diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai masukan untuk melakukan penelitian tindakan kelas lebih
lanjut guna menambah wawasan dalam upaya meningkatkan aktivitas serta hasil
belajar siswa dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran yang
disesuaikan dengan kondisi siswa. Peneliti juga menyarankan/merekomendasikan
kepada peneliti berikutnya supaya waktu yang digunakan pada saat mengadakan
penelitian agak di perpanjang agar data tentang pembelajaran model ROPES yang
diperoleh dapat menunjukkan hasil yang maksimal..
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mujiono. 1999. Belajar Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta
Majid, A. 2009. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan
Standar Kompetensi Guru). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rosyada, D. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah
Model Pelibatan Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Nurkancana.
Sudjana , N dan Ibrahim. 1989. Penelitian
dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: Remaja Rosdakarya
http://indrazg.blogspot.com/2011/04/model-persiapan-mengajar-model-ropes.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar