SELAMAT DATANG DI DUNIA KARYA, SEMOGA BERMANFAAT, KRITIKAN DAN MASUKAN SANGAT SAYA HARAPKAN. TERIMA KASIH

Selasa, 13 November 2012

THE APPLICATION OF LEARNING MODEL OF ROPES TO IMPROVE THE ACTIVITIES AND THE RESULT OF LEARNING


Abstract: The first observation in class X-3 SMA Negeri 1 Lumajang shows the average value of daily tests before the action that is 74,75% with 59,45% exhaustiveness classical learning. The learning process less of students’ participant, with students learning activity reached 52,85%, which included in the category of average. In order to improvee the learning process that has been lasted up to now, it is needed a learning model that is expected to increase the activity and the learning outcomes. One of the learning models that can enhance the activity as well as student learning outcomes is a model learning of ROPES. This study includes the type of action research class (PTK) which carried out by 2 cycles that cover the activities of planning, action, observation, and reflection. The method of determining the location of the study using purposive method. The determination of the respondents in this study using population method. Data collection method that is used consists of methods: test, observation, interview, and documentation. Analysis of the data used is descriptive analysis with a qualitative approach. The results of the study shows  that the application of learning model ROPES can increase the activity and learning outcomes of students in class X-3 SMA Negeri 1 Lumajang in economic subjects Standard Competence in understanding the economic concept in relation to demand, supply and equilibrium price in the odd semester 2011/2012 academic year. Improvement the activity of learning can be seen from the average score obtained in the cycle I is 60,30% and the cycle II received an average score of 66,84%. Improvement in learning outcomes also being good which is evidenced by the average value of 78,37% in cycle I and exhaustiveness achievement of 86,48% in cycle II.

Key words:
Student learning activities, students learning outcomes, learning model ROPES.

PENDAHULUAN
Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Tingkah laku sebagai hasil belajar terdiri dari sejumlah aspek yang harus dikuasai oleh siswa. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada ranah kognitif yang ditunjukkan dengan nilai, ranah afektif yang ditunjukkan dengan sikap, dan ranah psikomotor yang ditunjukkan dengan keterampilan siswa. Siswa yang telah mengalami proses belajar, maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau beberapa ranah tersebut. Hal tersebut  menandakan adanya keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa. Pemilihan metode pembelajaran  yang kurang memperhatikan aspek-aspek seperti kondisi siswa, pokok bahasan yang diajarkan, dan media yang digunakan dapat menyebabkan aktivitas belajar siswa menjadi pasif, sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Oleh sebab itu, guru perlu memilih metode pembelajaran yang sesuai, sehingga aktivitas sekaligus hasil belajar siswa bisa lebih maksimal.
Berdasarkan hasil wawancara awal dengan guru mata pelajaran Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Lumajang pada semester gasal tahun ajaran 2011/2012, peneliti mendapat informasi bahwa metode pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran Ekonomi sub pokok bahasan Pola Perilaku Konsumen dan Produsen dalam kegiatan ekonomi yang karakteristik materinya terdapat rumus yang menggunakan fungsi matematika dan terdapat pula kurva-kurva adalah metode ceramah. Guru tersebut mengungkapkan bahwa metode ceramah sesuai untuk diterapkan pada kelas yang jumlah siswanya besar dan memudahkan guru untuk menguasai kelas. Namun guru tersebut juga mengungkapkan bahwa penggunaan metode tersebut menyebabkan siswa di kelas menjadi pasif. Aktivitas belajar siswa kelas X, terutama kelas X-3 cenderung tidak tampak pada saat pembelajaran berlangsung. seperti siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi, berbicara sendiri dengan teman sebangku, kurang aktif bertanya, kurang aktif menjawab pertanyaan dari guru. Akan tetapi, tidak semua siswa mempunyai perilaku seperti itu, ada beberapa siswa yang memiliki aktivitas belajar yang baik. Tidak hanya itu,  data hasil observasi awal menunjukkan bahwa skor tingkat aktivitas siswa kelas X-3 hanya mencapai 52,85%  dan tergolong sedang. (Lampiran F.1 Lembar observasi aktivitas siswa sebelum tindakan).
Data lainnya yang didapat oleh peneliti dari guru mata pelajaran Ekonomi yang bersangkutan adalah nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas X-3 pada saat itu juga hanya sebesar 59,45% dan belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yakni ≥75 serta paling rendah dibanding kelas X lainnya yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Ketuntasan siswa kelas X SMA Negeri 1 Lumajang
Kelas
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa belum tuntas
Ketuntasan siswa (%)
X-1
36
0
100%
X-2
27
10
72,97%
X-3
22
15
59,45%
X-4
32
5
86,48%
X-5
26
11
70,27%
X-6
31
6
83,78%
X-7
29
6
82,85%
X-8
24
12
66,66%
(Data nilai ulangan harian siswa kelas X pada saat pra siklus dapat dilihat pada lampiran K.1). Fakta tersebut menunjukkan bahwa mata pelajaran Ekonomi khususnya pada sub pokok bahasan Pola Perilaku Konsumen dan Produsen dalam kegiatan ekonomi masih dianggap sebagai materi yang sulit oleh siswa.
Materi sub pokok bahasan Permintaan dan Penawaran di pasar memiliki karakteristik yang hampir sama dengan materi sub pokok bahasan Pola Perilaku Konsumen dan Produsen dalam kegiatan ekonomi. Kedua materi tersebut menggunakan kurva dan fungsi matematika, sehingga masih sulit oleh siswa. Materi yang berhubungan dengan kurva dan matematika, tentunya tidak sekedar menggambar, tetapi juga untuk dideskripsikan. Jenis kurva ada dua dan memiliki makna yang berbeda pula. Untuk menerjemahkan  kurva  tersebut tidak hanya membutuhkan kemampuan untuk mengingat, tapi juga memerlukan kemampuan untuk menganalisis. Oleh sebab itu dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai.
Melihat permasalahan siswa kelas X-3 di atas, Guru bersama peneliti ingin mencoba meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa X-3 SMA Negeri 1 Lumajang dengan menerapkan model pembelajaran ROPES. Model pembelajaran ini adalah salah satu alternatif metode pengajaran guru yang diharapkan akan meningkatkan cara belajar siswa yang semula cenderung pasif kearah yang lebih aktif. Model pembelajaran ROPES adalah pembelajaran yang menekankan pada kemampuan dan peran aktif siswa untuk memahami materi pelajaran melalui serangkaian kegiatan yang utuh dan saling berkaitan yaitu guru mengingatkan tentang materi sebelumnya dan menggali pengetahuan awal siswa sesuai dengan materi yang diajarkan melalui tahap Review, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru menyampaikan materi secara singkat/garis besar pada tahap Overview, menyajikan materi kepada siswa dengan cara menceritakan, menampilkan dan mengerjakan melalui kegiatan Presentasi, melakukan diskusi dan presentasi untuk mempraktekkan apa yang telah mereka pahami melalui kegiatan Exercise, dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari melalui kegiatan Summary.
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan dan setelah mengkaji beberapa referensi yang sesuai permasalahan yang muncul seperti yang telah diuraikan di atas, maka guru dan peneliti memutuskan bahwa model yang dirasa sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penerapan model pembelajaran ROPES pada kelas X-3 yang memiliki nilai rata-rata ulangan harian dan memiliki skor rata-rata aktivitas terendah dari kelas X lainnya. Penggunaan model pembelajaran ROPES diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-3.
Pembelajaran dengan model ROPES akan membuat siswa lebih  terlatih untuk melakukan hubungan sosial dan bekerja sama dengan siswa lainnya. Model tersebut juga membuat siswa lebih berani bertanya dan mengungkapkan pendapat. Selain itu, siswa berlatih untuk menghargai pendapat siswa lain. Oleh karena itu, peneliti yang berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Lumajang  bermaksud mengadakan upaya perbaikan pada mata pelajaran Ekonomi materi pokok Permintaan dan Penawaran dipasar melalui penerapan model pembelajaran ROPES, dengan judul  “Penerapan Model Pembelajaran ROPES untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar ( Pada Kelas X-3 SMA Negeri 1 Lumajang Mata Pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)”.

METODE PENELITIAN
Penentuan tempat dalam penelitian ini dilakukan secara purposive  artinya penentuan tempat telah direncanakan sebelumnya. Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Lumajang. Penentuan subjek penelitian menggunakan metode populasi yaitu seluruh siswa kelas X-3 semester ganjil di SMA Negeri 1 Lumajang  sebanyak 37 siswa terdiri dari 23  siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.
Pemilihan ini dilakukan dengan alasan guru ekonomi kelas X-3 semester ganjil di SMA Negeri 1 Lumajang memiliki permasalahan dalam penyelenggaraan pembelajaran yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penyelenggaraan penelitian dilaksanakan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Setiap siklus dalam penelitian ini bertujuan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran ROPES.
Peneliti membatasi penelitian ini sebanyak dua siklus karena dengan dua siklus tersebut peneliti sudah berusaha mengadakan perbaikan dalam penelitian tindakan kelas, dengan pertimbangan keterbatasan waktu yang disediakan oleh pihak sekolah. Apabila dalam siklus kedua aktivitas dan hasil belajar siswa belum berhasil ditingkatkan, maka penelitian ini akan dideskripsikan dengan alasan dan laporannya.
Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Tes
Metode tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan melihat nilai ulangan harian siswa setelah tindakan. Tes diberikan dalam bentuk subjektif.(Lampiran H).
b.      Metode Observasi
Observasi yang dipakai adalah observasi langsung pengamatan terhadap objek yaitu siswa kelas X-3. Observasi terhadap guru ekonomi kelas X dan kegiatan belajar siswa dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran pada materi permintaan dan penawaran di pasar, yaitu pada hari sabtu tanggal 12 November 2011 siklus I dan pada hari sabtu  19 November 2011 siklus II. Observasi dilakukan bukan hanya pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung, namun juga pada saat  sebelum tindakan dilaksanakan, yaitu sebagai observasi awal. Observasi awal bertujuan untuk mengumpulkan data tentang cara belajar siswa sebelum tindakan dan untuk mengetahui metode pembelajaran yang digunakan guru mata pelajaran ekonomi.
c.       Dokumentasi
        Data penelitian yang akan diambil dari dokumentasi adalah daftar nama siswa, data hasil belajar siswa, hasil foto kegiatan belajar siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Lumajang dan dokumen-dokumen yang mendukung penelitian.
d.      Wawancara
                Wawancara merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik ( Sudjana dan Ibrahim, 1989: 109 ). Wawancara ditujukan kepada guru bidang studi ekonomi sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Wawancara sebelum proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui metode pembelajaran serta prestasi siswa sebelumnya dan sebagai pedoman pembentukan kelompok. Sedangkan wawancara setelah proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap kegiatan yang telah dilakukan oleh peneliti. Wawancara juga ditujukan kepada siswa, yaitu sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Wawancara sebelum proses pembelajaran ditujukan kepada 3 atau 4 siswa dari seluruh kelas yang dipilih secara acak oleh peneliti. Sedangkan siswa yang akan diwawancarai setelah proses pembelajaran selesai adalah siswa yang belum tuntas hasil belajarnya atau pada akhir pembelajaran belum mencapai nilai minimal 75. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui hambatan apa saja yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan secara 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari satu kali pembelajaran dan diakhiri dengan ulangan harian. Penilaian dalam penelitian ini meliputi aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Pada kegiatan pembelajaran, siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari  6-7 orang siswa yang bersifat heterogen berdasarkan tingkat kemampuan siswa yang dilihat dari nilai ulangan.
Penerapan model pembelajaran ROPES dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi di SMA Negeri 1 Lumajang  pada siswa kelas X-3 semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 hal ini terbukti pada saat pelaksanaan siklus I dan siklus II. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 60,36% dengan kategori aktif, sedangkan pada siklus II skor rata-rata aktivitas belajar siswa mencapai 66,84% dengan kategori aktivitas belajar siswa aktif. Untuk ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I tercapai dari 37 siswa yang ikut ulangan harian 29 yang bisa dikatakan tuntas atau 78,38% ketuntasan belajar siswa. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa sudah tercapai dari 37 siswa yang ikut ulangan harian 32 sudah tuntas atau 86,49% ketuntasan yang tercapai.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ditarik kesimpulan bahwa
1.  Penerapan model Pembelajaran ROPES pada mata pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan pada kelas X-3 SMA Negeri 1 Lumajang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Yaitu dalam pelaksanaan siklus I ketercapaian aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 60,36%, dan pelaksanaan siklus II sebesar 66,84 % berada pada kategori aktif.
2.  Penerapan model Pembelajaran ROPES pada mata pelajaran Ekonomi Standar Kompetensi Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan pada kelas X-3 SMA Negeri 1 Lumajang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata secara klasikal yang dicapai siswa diakhir siklus I adalah 76,21 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 78,38% dan diakhir siklus II adalah 78,37 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,49%.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran ROPES pada mata pelajaran ekonomi kelas X-3 SMA Negeri 1 Lumajang tahun pelajaran 2011/2012 maka peneliti merekomendasikan kepada guru bidang studi ekonomi agar dapat menerapakan model pembelajaran ROPES pada mata pelajaran ekonomi sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang digunakan dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan materi dan kondisi siswa, yang lebih penting penulis menyarankan agar dalam penerapan model ROPES jika guru dalam mempersilahkan siswa mengemukakan pendapatnya tidak ditunjuk oleh guru, maka sering pembelajaran model ROPES didominasi oleh siswa yang tergolong aktif dan pandai berbicara, sedang yang lain hanya sebagai pendengar pasif. dan juga kepada teman-teman peneliti lainnya diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk melakukan penelitian tindakan kelas lebih lanjut guna menambah wawasan dalam upaya meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa. Peneliti juga menyarankan/merekomendasikan kepada peneliti berikutnya supaya waktu yang digunakan pada saat mengadakan penelitian agak di perpanjang agar data tentang pembelajaran model ROPES yang diperoleh dapat menunjukkan hasil yang maksimal..

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mujiono. 1999. Belajar Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta
Majid, A. 2009. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rosyada, D. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Nurkancana.
Sudjana , N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya
http://indrazg.blogspot.com/2011/04/model-persiapan-mengajar-model-ropes.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar