SELAMAT DATANG DI DUNIA KARYA, SEMOGA BERMANFAAT, KRITIKAN DAN MASUKAN SANGAT SAYA HARAPKAN. TERIMA KASIH

Minggu, 25 November 2012

KAJIAN HASIL PENELITIAN “IMPLEMENTASI METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA”



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematis.
Metode resitasi adalah suatu metode penyajian pelajaran dengan cara guru memberikan tugas tertentu kepada siswa dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya. Metode pembelajaran resitasi merupakan metode pembelajaran yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Metode pembelajaran ini pada dasarnya menilai karya-karya siswa, sehingga penilaian ini dapat memberikan gambaran secara jelas tentang perkembangan/kemajuan belajar siswa.
Salah satu penelitian yang menggunakan metode resitasi adalah penelitian yang dilakukan oleh Arif Sandro Dermawan (2011) yang berjudul Implementasi Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa”. Dalam penelitian ini, penelitian menganalisa apakah ada peningkatan keaktivan dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode resitasi.
Pengkaji tertarik untuk mengkaji hasil penelitian karya Arif Sandro Darmawan karena metode yang digunakan merupakan metode yang sederhana,  akan tetapi tujuan dari metode tersebut dapat menjawab isu – isu di dunia pendidikan, yang meliputi kerja sama, tanggung jawab, dsb. Disamping itu Adanya pemahaman yang berbeda antara pembaca (pengkaji) dan penulis (peneliti).
1.2  Manfaat Kajian Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan  kajian kritis pada karya ilmiah ini yaitu :
1.      Bagi guru khususnya guru ekonomi, kajian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kompetensi pendidik/guru dalam berpikir kritis dan membaca kritis
  1. Bagi pembaca yang sedang membuat tugas kajian kritis yang serupa untuk kepentingan tertentu, kajian ini dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan laporannya;
  2. Bagi pengkaji sendiri, kajian ini melatih keterampilan dasar penelitian (research) dalam menelaah dan menganalisis.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Ringkasan
Penelitian yang dilakukan oleh Arif Sandro Darmawan termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas sekaligus hasil belajar siswa. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive, yaitu pada kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 3 Lumajang. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus karena yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Masing-masing tahap terdiri dari dua kali pertemuan (2 x 45 menit), sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas tersebut. Sesuai dengan waktu yang diizinkan oleh sekolah bahwa penelitian dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan, dalam 2 siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah metode observasi, wawancara dan dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil dari penelitian siklus 1 menunjukkan aktivitas rata-rata siswa pada seluruh indikator termasuk dalam kategori aktif dengan persentase mencapai 70%. Skor rata-rata pada masing-masing indikator aktivitas siswa berkisar antara 60-78. Skor rata-rata tiap indikator aktivitas siswa tertinggi pada aktivitas mengikuti diskusi dengan penuh tanggung jawab, sedangkan yang terendah pada aktivitas menyatakan pendapat.
Hasil nilai rata-rata tugas yang dilakukan menunjukkan bahwa secara individu, nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 77,29. Secara individu, nilai rata-rata siswa termasuk dalam kategori Baik dan telah memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah tersebut yakni ≥75. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Hasil observasi pada siklus II menunjukkan skor rata-rata aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode Resitasi pada mata pelajaran Ekonomi pokok bahasan Mengklasifikasikan Ketengakerjaan termasuk dalam kategori sangat aktif.
Skor rata-rata pada masing-masing indikator aktivitas siswa berkisar antara 71-87. Skor rata-rata aktivitas siswa tertinggi pada aktivitas mengikuti diskusi dengan penuh tanggung jawab, sedangkan yang terendah tetap pada aktivitas menyatakan pendapat.
Hasil nilai rata-rata tugas pada siklus II yang dilakukan menunjukkan bahwa secara individu, nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 84.62. Secara individu, nilai rata-rata siswa termasuk dalam kategori Amat Baik dan tetap memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah tersebut yakni ≥75. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
2.2.Kritik
Pemilihan metode resitasi memang sangat bagus jika di implementasikan dalam pembelajaran, akan tetapi hasil penelitian yang menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) tidak bisa di generalkan hal ini karena PTK hanya mengobati permasalahan yang ada di satu kelas.
Djamarah (2002) menyatakan bahwa metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Frekuensi pemberian tugas merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok. Akan tetapi dalam pelaksanaannya,  penelitian yang dilakukan oleh Arif Sandro Darmawan hanya meneliti aktivitas siswa secara individu, hal ini mengakibatkan aktivitas belajar siswa secara kelompok masih belum diketahui, padahal dengan diadakannya aktivitas kerja kelompok siswa dapat dilatih membentuk suatu kepribadian kesatuan serta kebersamaan, serta saling berkomunikasi antar anggota kelompok. Manfaat kerja kelompok juga dijelaskan oleh Solihatin dan Raharjo (2007:8) yang menyatakan bahwa dalam pembentukan kelompok belajar, keanggotan kelompok harus bersifat heterogen sehingga interaksi kerjasama yang terjadi merupakan akumulasi dari berbagai karakteristik individu yang berbeda sehingga suasana belajar seperti ini akan tumbuh dan berkembang nilai, sikap, moral dan perilaku individu.
Di samping itu, penelitian ini tidak ada observasi untuk guru, hal ini menyebabkan peneliti tidak bisa memantau apakah langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan resitasi sudah dijalankan oleh guru dengan baik atau tidak. Baik tidaknya guru dalam mengimplemetasikan metode resitasi juga akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa.

BAB 3
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Kajian terhadap penlitian Arif Sandro Darmawan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu :
1.   Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
2.  Aktivitas dan hasil pembelajaran siswa mengalami peningkatan setelah guru mengunakan metode resitasi;
3. Menyadarkan pada para pendidik (guru) untuk lebih menekuni dan meningkatkan keprofesiannya sebagai pendidik di dunia pendidikan;
4.   PTK merupakan penelitian yang hanya bisa dilakukan di satu kelas sehingga penelitian ini tidak bisa digeneralkan.
3.2  Saran
  1. Dalam proses penelitian sebaiknya peneliti tidak hanya mengamati perkembangan siswa saja, mengamati perkembangan guru juga sangat penting;
  2. Dalam proses pembelajaran sebaiknya peneliti menambahkan aspek kerja sama kelompok di dalam indikator, sehingga aspek ini juga diamati dalam penelitian.

DAFTAR BACAAN

Buku :
Djamarah, S.B. & Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Edisi Revisi. Cetakan
               III. Jakarta: Rineka Cipta.

Solihatin, dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Sinar Grafika
Offset.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Internet :
Tim Kajian Kritis. 2011. Contoh Laporan Hasil Kajian Kritis Atas Tulisan/Artikel
     Ilmiah (diposting : Minggu, 13 November, 2011)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar