BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau
strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri
siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat
mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses
pembelajaran perlu dirancang secara sistematis.
Metode resitasi adalah suatu metode penyajian pelajaran dengan cara
guru memberikan tugas tertentu kepada siswa dalam waktu yang telah ditentukan
dan siswa mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya. Metode pembelajaran resitasi merupakan
metode pembelajaran yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Metode pembelajaran
ini pada dasarnya menilai karya-karya siswa, sehingga penilaian ini dapat
memberikan gambaran secara jelas tentang perkembangan/kemajuan belajar siswa.
Salah satu
penelitian yang menggunakan metode resitasi adalah penelitian
yang dilakukan oleh Arif Sandro Dermawan (2011) yang berjudul “Implementasi Metode Resitasi Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa”.
Dalam penelitian ini, penelitian menganalisa apakah ada peningkatan keaktivan
dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode resitasi.
Pengkaji tertarik untuk
mengkaji hasil penelitian karya Arif Sandro Darmawan karena metode yang digunakan merupakan metode yang sederhana, akan tetapi tujuan dari metode tersebut dapat
menjawab isu – isu di dunia pendidikan, yang meliputi kerja sama, tanggung
jawab, dsb. Disamping itu Adanya pemahaman yang berbeda antara pembaca
(pengkaji) dan penulis (peneliti).
1.2 Manfaat Kajian Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan
kajian kritis pada karya ilmiah ini yaitu :
1.
Bagi guru khususnya
guru ekonomi, kajian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kompetensi pendidik/guru dalam
berpikir kritis dan membaca kritis
- Bagi pembaca yang sedang membuat tugas kajian kritis yang serupa untuk kepentingan tertentu, kajian ini dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan laporannya;
- Bagi pengkaji sendiri, kajian ini melatih keterampilan dasar penelitian (research) dalam menelaah dan menganalisis.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan
Penelitian
yang dilakukan oleh Arif Sandro Darmawan termasuk jenis penelitian tindakan
kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas sekaligus hasil belajar
siswa. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive, yaitu pada
kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 3
Lumajang. Penelitian ini dilaksanakan
sebanyak 2 siklus karena yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan dan
observasi, dan refleksi. Masing-masing tahap terdiri dari dua kali pertemuan (2 x 45 menit), sehingga
tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas tersebut. Sesuai dengan waktu
yang diizinkan oleh sekolah bahwa penelitian dilaksanakan sebanyak empat
kali pertemuan, dalam 2 siklus.
Metode pengumpulan data yang digunakan ialah metode observasi, wawancara dan
dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan
pendekatan kualitatif.
Hasil dari
penelitian siklus 1 menunjukkan aktivitas rata-rata siswa pada seluruh
indikator termasuk dalam kategori aktif dengan persentase mencapai 70%. Skor
rata-rata pada masing-masing indikator aktivitas siswa berkisar antara 60-78.
Skor rata-rata tiap indikator aktivitas siswa tertinggi pada aktivitas
mengikuti diskusi dengan penuh tanggung jawab, sedangkan yang terendah pada
aktivitas menyatakan pendapat.
Hasil nilai
rata-rata tugas yang dilakukan
menunjukkan bahwa secara individu, nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah
77,29. Secara individu, nilai rata-rata siswa termasuk dalam kategori Baik dan telah memenuhi KKM yang
ditetapkan sekolah tersebut yakni ≥75. Ketuntasan belajar siswa secara
klasikal.
Hasil
observasi pada siklus II menunjukkan skor rata-rata aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan metode Resitasi
pada mata pelajaran Ekonomi
pokok bahasan Mengklasifikasikan Ketengakerjaan termasuk dalam kategori sangat aktif.
Skor
rata-rata pada masing-masing indikator aktivitas siswa berkisar antara 71-87.
Skor rata-rata aktivitas siswa tertinggi pada aktivitas mengikuti diskusi
dengan penuh tanggung jawab, sedangkan yang terendah tetap pada aktivitas
menyatakan pendapat.
Hasil nilai
rata-rata tugas pada siklus II yang
dilakukan menunjukkan bahwa secara individu, nilai rata-rata yang dicapai siswa
adalah 84.62. Secara
individu, nilai rata-rata siswa termasuk dalam kategori Amat Baik dan tetap memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah tersebut
yakni ≥75. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
2.2.Kritik
Pemilihan
metode resitasi memang sangat bagus jika di implementasikan dalam pembelajaran, akan tetapi
hasil penelitian yang menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) tidak
bisa di generalkan hal ini karena PTK hanya mengobati permasalahan yang ada di
satu kelas.
Djamarah
(2002) menyatakan bahwa metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Frekuensi
pemberian tugas merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individu
maupun kelompok. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, penelitian yang dilakukan oleh Arif Sandro
Darmawan hanya meneliti aktivitas siswa secara individu, hal ini mengakibatkan
aktivitas belajar siswa secara kelompok masih belum diketahui, padahal dengan
diadakannya aktivitas kerja kelompok siswa dapat dilatih membentuk suatu kepribadian
kesatuan serta kebersamaan, serta
saling berkomunikasi antar anggota kelompok. Manfaat kerja kelompok juga
dijelaskan oleh Solihatin dan Raharjo (2007:8) yang menyatakan bahwa dalam pembentukan
kelompok belajar, keanggotan kelompok harus bersifat heterogen sehingga
interaksi kerjasama yang terjadi merupakan akumulasi dari berbagai
karakteristik individu yang berbeda sehingga suasana belajar seperti ini akan
tumbuh dan berkembang nilai, sikap, moral dan perilaku individu.
Di samping
itu, penelitian ini tidak ada observasi untuk guru, hal ini menyebabkan
peneliti tidak bisa memantau apakah langkah – langkah pembelajaran dengan
menggunakan resitasi sudah dijalankan oleh guru dengan baik atau tidak. Baik
tidaknya guru dalam mengimplemetasikan metode resitasi juga akan mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar siswa.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kajian terhadap penlitian Arif Sandro Darmawan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu :
1. Metode
pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang
guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
2. Aktivitas dan hasil pembelajaran
siswa mengalami peningkatan setelah guru mengunakan metode resitasi;
3. Menyadarkan pada para pendidik
(guru) untuk lebih menekuni dan meningkatkan keprofesiannya sebagai pendidik di
dunia pendidikan;
4. PTK merupakan penelitian yang
hanya bisa dilakukan di satu kelas sehingga penelitian ini tidak bisa
digeneralkan.
3.2 Saran
- Dalam proses penelitian sebaiknya peneliti tidak hanya mengamati perkembangan siswa saja, mengamati perkembangan guru juga sangat penting;
- Dalam proses pembelajaran sebaiknya peneliti menambahkan aspek kerja sama kelompok di dalam indikator, sehingga aspek ini juga diamati dalam penelitian.
DAFTAR BACAAN
Buku :
Djamarah, S.B. & Zain, A.
2002. Strategi Belajar
Mengajar. Edisi Revisi. Cetakan
III. Jakarta: Rineka Cipta.
Solihatin,
dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning.
Jakarta: Sinar Grafika
Offset.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Internet :
Tim Kajian
Kritis. 2011. Contoh Laporan Hasil
Kajian Kritis Atas Tulisan/Artikel
Ilmiah (diposting : Minggu, 13 November, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar